di syifa budi aja ta' dinda... (part 2)
bismillaahirrahmaanirrahiim....
assalamualaikum wr wb,
lanjutan dari cuplikancuplikan cerita perjalanan ke dusun 1,5 jam dari palembang. banyak yang bisa disyukuri dari apa yang saya temui di sana. sungguh pertolonganNya begitu dekat, Dia yg mendengar segala doa. Keadaan keluarga yang alhamdulillah semakin baik, walau tantangan selalu ada tapi saya percaya kami akan selalu dijaga.
ayah saya dan kak bulan yang tampak semakin matang. bangga sekali pada mereka.
mas ishal beranjak dewasa. dia menjaga adik2nya dengan caranya sendiri, jahilnya itu mungkin bentuk sayang dia pada adik2nya, sehingga addina pun selalu kehilangan bila nggak diganggu mas nya itu :) kabarnya, sekarang ada pas foto seorang wanita berambut sebahu di dompetnya. ehem.
addina, masih tetap menjadi gadis kecil cerdas manja yang penuh cinta. lucu sekali melihatnya penasaran ingin melihat penyembelihan para pejantan tangguh (hehe) tapi tidak tega sehingga hanya bisa mengintip dari balik pagar.
bunga mawar putih. wah si kecil cantik ini pun semakin bikin takjub. terutama nafsu makannya hehehe. tidak terlalu suka makanan berat tapi akan kalap jika melihat permen, nyam nyam, atau teh botol. dan seperti dalam beberapa post lalu, dia masih genit. kami sempat dikagetkan pada satu malam, sepupu dinda yang sudah lulus dari UnSri berkunjung ke rumah nyai-yai. Bunga memang mengenal kak Jimmy ini, karena dia pernah menginap di jatibening. orangnya tinggi (2 meter lebih) dan berkumis. ketika bunga melihat kak Jimmy, dia biasa2 saja. tapi setelah itu, ketika kami (tanpa kak Jimmy) ke pasar naik mobil, tibatiba bunga berucap sendiri "ta'Jimi..... tumis -maksudnya kumis-... tumis... ya Allah... ganteng ya Allah..." Aduh! Produk sinetron dan asuhan mbak tampaknya :) kak bulan langsung berujar, "wah ini anak perlu dimasukin pesantren" hehehe...
nyai-yai dan uwak (kakak dari yai, umurnya sudah 80 lebih tapi semua pekerjaan berat mampu dia lakukan) pun alhamdulillah sehat. masih segar, aktif, dan lucu. perlu belajar ilmu bersyukur dan memandang hidup dari mereka. sungguh pemikiran mereka sederhana dan tanpa pretensi namun cerdas. subhanallah. ketika uwak akan kembali ke kampung kita (2 jam lagi dari prabumulih), ia sempat berpesan agar dinda cepat2 mencari pendamping selagi dia masih sehat. dan saya tau bapak sempat "dinasehati" oleh nyai dan yai perihal dinda... lucu sekali :) padahal sungguh hal itu di luar jangkauan saya, bapak, atau siapa pun. tapi senang juga diperhatikan!
hari terakhir di sumatera selatan, kita semua pergi bersama ke bandara. keluarga berangkat duluan ke jakarta, dinda menunggu pesawat ke batam. lagilagi saya membuat adik menangis...
di depan perumahan dinda dibangun Kelompok Bermain- TK - SD Al-Azhar Syifa Budi. bunga jika ditanya ingin sekolah di mana selalu bilang, ingin sekolah di Cingapul. dan kak bulan pasti langsung menolak "nggak usah. di syifa budi aja." dan si bunga ketika tau dinda tidak ikut ke jakarta, ketika diberitahu dinda akan kembali sekolah di singapura, dia spontan merajuk, "di syifa budi aja ta'dinda...."
Hehe... :)
kak dinda mengharap ikhlas. mengharap sadar. mengharap bimbingan pada jalan yang lurus.
dan biarkan saya menjalaninya dengan alhamdulillah yang tak putus putus...
assalamualaikum wr wb,
lanjutan dari cuplikancuplikan cerita perjalanan ke dusun 1,5 jam dari palembang. banyak yang bisa disyukuri dari apa yang saya temui di sana. sungguh pertolonganNya begitu dekat, Dia yg mendengar segala doa. Keadaan keluarga yang alhamdulillah semakin baik, walau tantangan selalu ada tapi saya percaya kami akan selalu dijaga.
ayah saya dan kak bulan yang tampak semakin matang. bangga sekali pada mereka.
mas ishal beranjak dewasa. dia menjaga adik2nya dengan caranya sendiri, jahilnya itu mungkin bentuk sayang dia pada adik2nya, sehingga addina pun selalu kehilangan bila nggak diganggu mas nya itu :) kabarnya, sekarang ada pas foto seorang wanita berambut sebahu di dompetnya. ehem.
addina, masih tetap menjadi gadis kecil cerdas manja yang penuh cinta. lucu sekali melihatnya penasaran ingin melihat penyembelihan para pejantan tangguh (hehe) tapi tidak tega sehingga hanya bisa mengintip dari balik pagar.
bunga mawar putih. wah si kecil cantik ini pun semakin bikin takjub. terutama nafsu makannya hehehe. tidak terlalu suka makanan berat tapi akan kalap jika melihat permen, nyam nyam, atau teh botol. dan seperti dalam beberapa post lalu, dia masih genit. kami sempat dikagetkan pada satu malam, sepupu dinda yang sudah lulus dari UnSri berkunjung ke rumah nyai-yai. Bunga memang mengenal kak Jimmy ini, karena dia pernah menginap di jatibening. orangnya tinggi (2 meter lebih) dan berkumis. ketika bunga melihat kak Jimmy, dia biasa2 saja. tapi setelah itu, ketika kami (tanpa kak Jimmy) ke pasar naik mobil, tibatiba bunga berucap sendiri "ta'Jimi..... tumis -maksudnya kumis-... tumis... ya Allah... ganteng ya Allah..." Aduh! Produk sinetron dan asuhan mbak tampaknya :) kak bulan langsung berujar, "wah ini anak perlu dimasukin pesantren" hehehe...
nyai-yai dan uwak (kakak dari yai, umurnya sudah 80 lebih tapi semua pekerjaan berat mampu dia lakukan) pun alhamdulillah sehat. masih segar, aktif, dan lucu. perlu belajar ilmu bersyukur dan memandang hidup dari mereka. sungguh pemikiran mereka sederhana dan tanpa pretensi namun cerdas. subhanallah. ketika uwak akan kembali ke kampung kita (2 jam lagi dari prabumulih), ia sempat berpesan agar dinda cepat2 mencari pendamping selagi dia masih sehat. dan saya tau bapak sempat "dinasehati" oleh nyai dan yai perihal dinda... lucu sekali :) padahal sungguh hal itu di luar jangkauan saya, bapak, atau siapa pun. tapi senang juga diperhatikan!
hari terakhir di sumatera selatan, kita semua pergi bersama ke bandara. keluarga berangkat duluan ke jakarta, dinda menunggu pesawat ke batam. lagilagi saya membuat adik menangis...
di depan perumahan dinda dibangun Kelompok Bermain- TK - SD Al-Azhar Syifa Budi. bunga jika ditanya ingin sekolah di mana selalu bilang, ingin sekolah di Cingapul. dan kak bulan pasti langsung menolak "nggak usah. di syifa budi aja." dan si bunga ketika tau dinda tidak ikut ke jakarta, ketika diberitahu dinda akan kembali sekolah di singapura, dia spontan merajuk, "di syifa budi aja ta'dinda...."
Hehe... :)
kak dinda mengharap ikhlas. mengharap sadar. mengharap bimbingan pada jalan yang lurus.
dan biarkan saya menjalaninya dengan alhamdulillah yang tak putus putus...
0 Comments:
Post a Comment
<< Home